Banyaknya masalah dalam kehidupan sehari - hari kadang membuat kita terlarut dalam keseriusan yang berlarut - larut. Dan lebih parahnya membuat kita menjadi stres, depresi, dan kadang juga putus asa akan masalah yang berbeban berat.
Kira - kira apa yang menjadi jalan keluar dari masalah yang kita hadapi? Kita bisa mendapatkan jawabannya pastinya dari diri kita sendiri, atau bisa juga bertanya dengan orang yang dekat dengan kita. Kebanyakan orang (termasuk saya) masih merasa ragu untuk menceritakan masalah yang saya hadapi kepada orang lain, disamping karena ego yang dimiliki seorang "anak muda" seperti saya dan mungkin teman - teman lainnya, atau juga karena malu karena masalah yang akan diceritakan akan membuka/menunjukkan kelemahan, aib, atau kekurangan kita. Namun semua itu hanyalah pendapat saya, karena apapun masalah kita, seberapa besar pun itu, jalan terbaik adalah dengan berdoa kepada Tuhan untuk petunjukNya, share dengan orang terdekat kita, atau boleh juga bertanya dari mbah Google ( ngawur... )
Kalau saya sich punya masalah, baik berat atau ringan, saya coba dulu untuk memecahkan sendiri masalah itu, tidak terlalu ambil pusing, mencoba mengalihkan sementara fikiran saya dengan salah satunya membaca humor... Neh dia neh humor terbaik yang tentunya versi saya sendiri sebagai insan manusia yang punya hak untuk memilih (gila:ON) apa yang terbaik buat saya, yang jujur saya simpan diharddisk sya karena dengan membacanya pasti mbuat sya ga stress klu lgi ada masalah dan melupakannya untuk sesaatbrought to you with proud :
1. Dipelototin pantat
Pak Anu salah satu matanya terbuat dari beling. Tiap malam matanya dilepas, direndam di gelas, lalu paginya air bekas rendaman diminum. Begitu terus, sampai suatu ketika ... Malamnya pak Anu kondangan sampai hampir pagi. Namun kebiasaannya merendam mata tak dilupakan.
Esoknya ia terlambat bangun, dan segera menyambar gelas untuk diminum. Ia lupa, biji matanya belum diambil. Ya... tertelan, deh. Dalam beberapa hari, tak ada masalah. Cuma satu, jika biasanya ia tiap pagi 'be-ol', maka sudah dua pekan ini hajat tersebut tidak tertunaikan.
Pak Anu segera pergi ke dokter. Setelah bercerita mengenai kasusnya, maka pak Anu diminta dokter masuk ke kamar periksa. 'Coba nungging', kata dokter. Maka pak Anu pun lalu menyingkap sarungnya, sambil mempertontonka pantatnya.
Dokter melihat, dan... kaget setengah mati. Dokter terduduk sambil berkeringat dingin.
'Kenapa dokter', tanya pak Anu
'Saya sudah tigapuluh tahun jadi dokter. Baru sekarang saya dipelototin pantat!'
2. SIM mati
Suatu hari di jalan lagi ada operasi Polantas. Udin kena operasi, sewaktu ditanya sama petugas,
Petugas: "Siang Pak, bisa lihat surat2nya?"
Udin : "Ini Pak, SIM dan STNK saya."(Mengeluarkan STNK dan SIM dari dompetnya)
Petugas: "Maaf Pak, silakan menepi dulu SIM anda mati, kok nggak diperpanjang!"
Udin : (Dengan gemetar dia bilang) "Waduh iya, maaf Pak Polisi, SIM saya memang sudah mati tapi belum lama kok, ini baru mau tahlilan seratus hari meninggalnya.."
Petugas:Apa!???
3. Masih Perjaka
Seorang pemuda desa kuat iman, sampai saat mau meninggal di usia 76 tahun, masih perjaka asli.
Dia pun ingin tulisan di batu nisan sebagai berikut: “Aku lahir perjaka, muda perjaka, tua perjaka, dan mati juga masih perjaka.”
Tukang batu nisan bingung karena tulisannya kepanjangan. Akhirnya ia menulis di batu nisan itu sebagai berikut: “Belum tahu surga dunia”.
4. Humor Batak (dari ketawa.com)
BBM naik, hidup tambah SIMANUNGKALIT
Harga2 NAEK, SAGALA PANDAPOTAN MANURUNG,
Banyak SIHOTANG
Hidup bagaikan mendaki TOBING
Tak ada lagi HARAHAP
Kepala pusing sampai SIBUTAR BUTAR
Rambut rontok dan nyaris POLTAK
Jumlah rakyat miskin sudah PANGARIBUAN
Anak-anak menangis MARPAUNG-PAUNG
Otak sudah SITOMPUL
Tapi kita masih dimintasabar SITORUS
Jangan putus HARAHAPkatanya
Mintalah PARLINDUNGAN,
supaya BONAR-BONAR selamat ...
BUTET dah... !!
5. Bila Lamaran Ditolak Calon Mertua (dari http://blog.unikom.ac.id)
Sang lelaki, sendiri, harus maju menghadapi lelaki lain: ayah sang perempuan.
Dan ini, tantangan yang sesungguhnya. I
Sang perempuan, tentu saja siap membantunya. Memuluskan langkah mereka
menggenapkan agamanya.
"Oh, jadi engkau yang akan melamar itu?" tanya sang setengah baya.
"Iya, Pak," jawab sang muda.
"Engkau telah mengenalnya dalam-dalam? " tanya sang setengah baya
sambil menunjuk si perempuan.
"Ya Pak, sangat mengenalnya, " jawab sang muda, mencoba meyakinkan.
"Lamaranmu kutolak. Berarti engkau telah memacarinya sebelumnya? Tidak
bisa. Aku tidak bisa mengijinkan pernikahan yang diawali dengan model
seperti itu!" balas sang setengah baya.
Si pemuda tergagap, "Enggak kok pak, sebenarnya saya hanya kenal
sekedarnya saja, ketemu saja baru sebulan lalu."
"Lamaranmu kutolak. Itu serasa 'membeli kucing dalam karung' kan, aku
takmau kau akan gampang menceraikannya karena kau tak mengenalnya.
Jangan-jangan kau nggak tahu aku ini siapa?" balas sang setengah baya,
keras.
Ini situasi yang sulit. Sang perempuan muda mencoba membantu sang
lelaki muda. Bisiknya, "Ayah, dia dulu aktivis lho."
"Kamu dulu aktivis ya?" tanya sang setengah baya.
"Ya Pak, saya dulu sering memimpin aksi demonstrasi anti Orba di
Kampus," jawab sang muda, percaya diri.
"Lamaranmu kutolak.
Nanti kalau kamu lagi kecewa dan marah sama
istrimu, kamu bakal mengerahkan rombongan teman-temanmu untuk mendemo
rumahku ini kan?"
"Anu Pak, nggak kok. Wong dulu demonya juga cuma kecil-kecilan. Banyak
yang nggak datang kalau saya suruh berangkat."
"Lamaranmu kutolak. Lha wong kamu ngatur temanmu saja nggak bisa, kok
mau ngatur keluargamu?"
Sang perempuan membisik lagi, membantu, "Ayah, dia pinter lho."
"Kamu lulusan mana?"
"Saya lulusan Teknik Elektro UGM Pak. UGM itu salah satu kampus
terbaik di Indonesia lho Pak."
"Lamaranmu kutolak. Kamu sedang menghina saya yang cuma lulusan STM
ini tho? Menganggap saya bodoh kan?"
"Enggak kok Pak. Wong saya juga nggak pinter-pinter amat Pak. Lulusnya
saja tujuh tahun, IPnya juga cuma dua koma Pak."
"Lha lamaranmu ya kutolak. Kamu saja bego gitu gimana bisa mendidik
anak-anakmu kelak?"
Bisikan itu datang lagi, "Ayah dia sudah bekerja lho."
"Jadi kamu sudah bekerja?"
"Iya Pak. Saya bekerja sebagai marketing. Keliling Jawa dan Sumatera
jualan produk saya Pak."
"Lamaranmu kutolak. Kalau kamu keliling dan jalan-jalan begitu, kamu
nggak bakal sempat memperhatikan keluargamu."
"Anu kok Pak. Kelilingnya jarang-jarang. Wong produknya saja nggak
terlalu laku."
"Lamaranmu tetap kutolak. Lha kamu mau kasih makan apa keluargamu,
kalau kerja saja nggak becus begitu?"
Bisikan kembali, "Ayah, yang penting kan ia bisa membayar maharnya."
"Rencananya maharmu apa?"
"Seperangkat alat shalat Pak."
"Lamaranmu kutolak. Kami sudah punya banyak. Maaf."
"Tapi saya siapkan juga emas satu kilogram dan uang limapuluh juta Pak."
"Lamaranmu kutolak. Kau pikir aku itu matre, dan menukar anakku dengan
uang dan emas begitu? Maaf anak muda, itu bukan caraku."
Bisikan, "Dia jago IT lho Pak"
"Kamu bisa apa itu, internet?"
"Oh iya Pak. Saya rutin pakai internet, hampir setiap hari lho Pak
saya nge-net."
"Lamaranmu kutolak. Nanti kamu cuma nge-net thok. Menghabiskan
anggaran untuk internet dan nggak ngurus anak istrimu di dunia nyata."
"Tapi saya ngenet cuma ngecek imel saja kok Pak."
"Lamaranmu kutolak. Jadi kamu nggak ngerti Facebook, Blog, Twitter,
Youtube? Aku nggak mau punya mantu gaptek gitu."
Bisikan, "Tapi Ayah..."
"Kamu kesini tadi naik apa?"
"Mobil Pak."
"Lamaranmu kutolak. Kamu mau pamer tho kalau kamu kaya. Itu namanya
Riya'. Nanti hidupmu juga bakal boros. Harga BBM kan makin naik."
"Anu saya cuma mbonceng mobilnya teman kok Pak. Saya nggak bisa nyetir"
"Lamaranmu kutolak. Lha nanti kamu minta diboncengin istrimu juga? Ini
namanya payah. Memangnya anakku supir?"
Bisikan, "Ayahh.."
"Kamu merasa ganteng ya?"
"Nggak Pak. Biasa saja kok"
"Lamaranmu kutolak. Mbok kamu ngaca dulu sebelum melamar anakku yang
cantik ini."
"Tapi pak, di kampung, sebenarnya banyak pula yang naksir kok Pak."
"Lamaranmu kutolak. Kamu berpotensi playboy. Nanti kamu bakal selingkuh!"
Sang perempuan kini berkaca-kaca, "Ayah, tak bisakah engkau tanyakan
soal agamanya, selain tentang harta dan fisiknya?"
Sang setengah baya menatap wajah sang anak, dan berganti menatap sang
muda yang sudah menyerah pasrah.
"Nak, apa adakah yang engkau hapal dari Al Qur'an dan Hadits?"
Si pemuda telah putus asa, tak lagi merasa punya sesuatu yang berharga.
Pun pada pokok soal ini ia menyerah, jawabnya, "Pak, dari tiga puluh
juz saya cuma hapal juz ke tiga puluh, itupun yang pendek-pendek saja.
Hadits-pun cuma dari Arba'in yang terpendek pula."
Sang setengah baya tersenyum, "Lamaranmu kuterima anak muda. Itu
cukup. Kau lebih hebat dariku. Agar kau tahu saja, membacanya saja
pun, aku masih tertatih."
Mata sang muda ikut berkaca-kaca.
6. Kisah Pemburu Naga
Suatu hari hiduplah seorang ratu yang sangat cantik dengan dada besar.
Mick si Pemburu Naga terobsesi dengan ratu itu.
Dia tau resikonya bisa jadi hukuman mati kalo berani menyentuh dada sang ratu, tapi tetap saja Mick ingin mencobanya.
Suatu hari Mick menceritakan rahasia itu ke temannya, dokter Horas, kepala staff dokter Raja. Horas bilang, dia bisa bantu bahkan lebih dari yang Mick inginkan, tapi dengan syarat Mick bersedia membayar 1000 koin emas.
Gak pakai lama, Mick langsung menerima tawaran Horas. Keesokan harinya Horas meramu sejumlah bubuk gatal dan menaburi sedikit ke bra ratu saat ratu sedang mandi. Segera setelah ratu selesai mandi , rasa gatal timbul dan berkembang dengan cepat. Horas lalu dipanggil. Setelah melihat kejadian dia berkata kepada raja bahwa penyakit ratu hanya dapat disembuhkan dengan air ludah dalam waktu empat jam..... dan dari hasil test liur, hanya air ludah Mick yang dapat menyembuhkan penyakit ratu.
Raja yang ingin sekali ratunya sembuh, segera memanggil Mick. Horas kemudian menyelipkan antidote (obat penangkal) ke lidah Mick.
Lalu tau dong...... selama 4 jam Mick melakukan penyembuhan sakralnya kepada sang Ratu. Setelah itu penyakit ratu sembuh. Nick sangat puasssss banget dan disalami sebagai pahlawan.
Setelah pulang ketempatnya, dr. Horas menagih 1000 koin emas yang Mick janjikan.
Tapi Mick tidak peduli dengan tagihan Horas karena dia tau Horas juga tidak mungkin menceritakan semua ke raja.
Dia tertawa lalu mengusir Horas keluar.
Keesokan harinya, dengan rasa dendam membara Horas menyelipkan bubuk gatal yang sama ke celana dalam raja , bahkan dengan dosis lebih dahsyat....
Lalu apa yang terjadi ???
...........Raja segera memanggil Mick........ ...
7. Test Masuk Kerja
Seorang Direktur sedang mengetest seorang pelamar pekerjaan.
Direktur : "Berapa usia saudara ?"
Pelamar : "Tiga puluh sembilan tahun."
Direktur : "Berapa lama saudara bekerja di perusahaan yang terakhir ?"
Pelamar : "Lima puluh dua tahun."
Direktur : "Astaga!! Bagaimana mungkin saudara bekerja lima puluh dua tahun, pada hal usia saudara baru tiga puluh sembilan tahun."
Pelamar : "Termasuk lembur."
Nah, setelah membaca humor diatas mudah - mudahan masalah yang ada sekarang mulai ringan yach... :)
Kira - kira apa yang menjadi jalan keluar dari masalah yang kita hadapi? Kita bisa mendapatkan jawabannya pastinya dari diri kita sendiri, atau bisa juga bertanya dengan orang yang dekat dengan kita. Kebanyakan orang (termasuk saya) masih merasa ragu untuk menceritakan masalah yang saya hadapi kepada orang lain, disamping karena ego yang dimiliki seorang "anak muda" seperti saya dan mungkin teman - teman lainnya, atau juga karena malu karena masalah yang akan diceritakan akan membuka/menunjukkan kelemahan, aib, atau kekurangan kita. Namun semua itu hanyalah pendapat saya, karena apapun masalah kita, seberapa besar pun itu, jalan terbaik adalah dengan berdoa kepada Tuhan untuk petunjukNya, share dengan orang terdekat kita, atau boleh juga bertanya dari mbah Google ( ngawur... )
Kalau saya sich punya masalah, baik berat atau ringan, saya coba dulu untuk memecahkan sendiri masalah itu, tidak terlalu ambil pusing, mencoba mengalihkan sementara fikiran saya dengan salah satunya membaca humor... Neh dia neh humor terbaik yang tentunya versi saya sendiri sebagai insan manusia yang punya hak untuk memilih (gila:ON) apa yang terbaik buat saya, yang jujur saya simpan diharddisk sya karena dengan membacanya pasti mbuat sya ga stress klu lgi ada masalah dan melupakannya untuk sesaatbrought to you with proud :
1. Dipelototin pantat
Pak Anu salah satu matanya terbuat dari beling. Tiap malam matanya dilepas, direndam di gelas, lalu paginya air bekas rendaman diminum. Begitu terus, sampai suatu ketika ... Malamnya pak Anu kondangan sampai hampir pagi. Namun kebiasaannya merendam mata tak dilupakan.
Esoknya ia terlambat bangun, dan segera menyambar gelas untuk diminum. Ia lupa, biji matanya belum diambil. Ya... tertelan, deh. Dalam beberapa hari, tak ada masalah. Cuma satu, jika biasanya ia tiap pagi 'be-ol', maka sudah dua pekan ini hajat tersebut tidak tertunaikan.
Pak Anu segera pergi ke dokter. Setelah bercerita mengenai kasusnya, maka pak Anu diminta dokter masuk ke kamar periksa. 'Coba nungging', kata dokter. Maka pak Anu pun lalu menyingkap sarungnya, sambil mempertontonka pantatnya.
Dokter melihat, dan... kaget setengah mati. Dokter terduduk sambil berkeringat dingin.
'Kenapa dokter', tanya pak Anu
'Saya sudah tigapuluh tahun jadi dokter. Baru sekarang saya dipelototin pantat!'
2. SIM mati
Suatu hari di jalan lagi ada operasi Polantas. Udin kena operasi, sewaktu ditanya sama petugas,
Petugas: "Siang Pak, bisa lihat surat2nya?"
Udin : "Ini Pak, SIM dan STNK saya."(Mengeluarkan STNK dan SIM dari dompetnya)
Petugas: "Maaf Pak, silakan menepi dulu SIM anda mati, kok nggak diperpanjang!"
Udin : (Dengan gemetar dia bilang) "Waduh iya, maaf Pak Polisi, SIM saya memang sudah mati tapi belum lama kok, ini baru mau tahlilan seratus hari meninggalnya.."
Petugas:Apa!???
3. Masih Perjaka
Seorang pemuda desa kuat iman, sampai saat mau meninggal di usia 76 tahun, masih perjaka asli.
Dia pun ingin tulisan di batu nisan sebagai berikut: “Aku lahir perjaka, muda perjaka, tua perjaka, dan mati juga masih perjaka.”
Tukang batu nisan bingung karena tulisannya kepanjangan. Akhirnya ia menulis di batu nisan itu sebagai berikut: “Belum tahu surga dunia”.
4. Humor Batak (dari ketawa.com)
BBM naik, hidup tambah SIMANUNGKALIT
Harga2 NAEK, SAGALA PANDAPOTAN MANURUNG,
Banyak SIHOTANG
Hidup bagaikan mendaki TOBING
Tak ada lagi HARAHAP
Kepala pusing sampai SIBUTAR BUTAR
Rambut rontok dan nyaris POLTAK
Jumlah rakyat miskin sudah PANGARIBUAN
Anak-anak menangis MARPAUNG-PAUNG
Otak sudah SITOMPUL
Tapi kita masih dimintasabar SITORUS
Jangan putus HARAHAPkatanya
Mintalah PARLINDUNGAN,
supaya BONAR-BONAR selamat ...
BUTET dah... !!
5. Bila Lamaran Ditolak Calon Mertua (dari http://blog.unikom.ac.id)
Sang lelaki, sendiri, harus maju menghadapi lelaki lain: ayah sang perempuan.
Dan ini, tantangan yang sesungguhnya. I
Sang perempuan, tentu saja siap membantunya. Memuluskan langkah mereka
menggenapkan agamanya.
"Oh, jadi engkau yang akan melamar itu?" tanya sang setengah baya.
"Iya, Pak," jawab sang muda.
"Engkau telah mengenalnya dalam-dalam? " tanya sang setengah baya
sambil menunjuk si perempuan.
"Ya Pak, sangat mengenalnya, " jawab sang muda, mencoba meyakinkan.
"Lamaranmu kutolak. Berarti engkau telah memacarinya sebelumnya? Tidak
bisa. Aku tidak bisa mengijinkan pernikahan yang diawali dengan model
seperti itu!" balas sang setengah baya.
Si pemuda tergagap, "Enggak kok pak, sebenarnya saya hanya kenal
sekedarnya saja, ketemu saja baru sebulan lalu."
"Lamaranmu kutolak. Itu serasa 'membeli kucing dalam karung' kan, aku
takmau kau akan gampang menceraikannya karena kau tak mengenalnya.
Jangan-jangan kau nggak tahu aku ini siapa?" balas sang setengah baya,
keras.
Ini situasi yang sulit. Sang perempuan muda mencoba membantu sang
lelaki muda. Bisiknya, "Ayah, dia dulu aktivis lho."
"Kamu dulu aktivis ya?" tanya sang setengah baya.
"Ya Pak, saya dulu sering memimpin aksi demonstrasi anti Orba di
Kampus," jawab sang muda, percaya diri.
"Lamaranmu kutolak.
Nanti kalau kamu lagi kecewa dan marah sama
istrimu, kamu bakal mengerahkan rombongan teman-temanmu untuk mendemo
rumahku ini kan?"
"Anu Pak, nggak kok. Wong dulu demonya juga cuma kecil-kecilan. Banyak
yang nggak datang kalau saya suruh berangkat."
"Lamaranmu kutolak. Lha wong kamu ngatur temanmu saja nggak bisa, kok
mau ngatur keluargamu?"
Sang perempuan membisik lagi, membantu, "Ayah, dia pinter lho."
"Kamu lulusan mana?"
"Saya lulusan Teknik Elektro UGM Pak. UGM itu salah satu kampus
terbaik di Indonesia lho Pak."
"Lamaranmu kutolak. Kamu sedang menghina saya yang cuma lulusan STM
ini tho? Menganggap saya bodoh kan?"
"Enggak kok Pak. Wong saya juga nggak pinter-pinter amat Pak. Lulusnya
saja tujuh tahun, IPnya juga cuma dua koma Pak."
"Lha lamaranmu ya kutolak. Kamu saja bego gitu gimana bisa mendidik
anak-anakmu kelak?"
Bisikan itu datang lagi, "Ayah dia sudah bekerja lho."
"Jadi kamu sudah bekerja?"
"Iya Pak. Saya bekerja sebagai marketing. Keliling Jawa dan Sumatera
jualan produk saya Pak."
"Lamaranmu kutolak. Kalau kamu keliling dan jalan-jalan begitu, kamu
nggak bakal sempat memperhatikan keluargamu."
"Anu kok Pak. Kelilingnya jarang-jarang. Wong produknya saja nggak
terlalu laku."
"Lamaranmu tetap kutolak. Lha kamu mau kasih makan apa keluargamu,
kalau kerja saja nggak becus begitu?"
Bisikan kembali, "Ayah, yang penting kan ia bisa membayar maharnya."
"Rencananya maharmu apa?"
"Seperangkat alat shalat Pak."
"Lamaranmu kutolak. Kami sudah punya banyak. Maaf."
"Tapi saya siapkan juga emas satu kilogram dan uang limapuluh juta Pak."
"Lamaranmu kutolak. Kau pikir aku itu matre, dan menukar anakku dengan
uang dan emas begitu? Maaf anak muda, itu bukan caraku."
Bisikan, "Dia jago IT lho Pak"
"Kamu bisa apa itu, internet?"
"Oh iya Pak. Saya rutin pakai internet, hampir setiap hari lho Pak
saya nge-net."
"Lamaranmu kutolak. Nanti kamu cuma nge-net thok. Menghabiskan
anggaran untuk internet dan nggak ngurus anak istrimu di dunia nyata."
"Tapi saya ngenet cuma ngecek imel saja kok Pak."
"Lamaranmu kutolak. Jadi kamu nggak ngerti Facebook, Blog, Twitter,
Youtube? Aku nggak mau punya mantu gaptek gitu."
Bisikan, "Tapi Ayah..."
"Kamu kesini tadi naik apa?"
"Mobil Pak."
"Lamaranmu kutolak. Kamu mau pamer tho kalau kamu kaya. Itu namanya
Riya'. Nanti hidupmu juga bakal boros. Harga BBM kan makin naik."
"Anu saya cuma mbonceng mobilnya teman kok Pak. Saya nggak bisa nyetir"
"Lamaranmu kutolak. Lha nanti kamu minta diboncengin istrimu juga? Ini
namanya payah. Memangnya anakku supir?"
Bisikan, "Ayahh.."
"Kamu merasa ganteng ya?"
"Nggak Pak. Biasa saja kok"
"Lamaranmu kutolak. Mbok kamu ngaca dulu sebelum melamar anakku yang
cantik ini."
"Tapi pak, di kampung, sebenarnya banyak pula yang naksir kok Pak."
"Lamaranmu kutolak. Kamu berpotensi playboy. Nanti kamu bakal selingkuh!"
Sang perempuan kini berkaca-kaca, "Ayah, tak bisakah engkau tanyakan
soal agamanya, selain tentang harta dan fisiknya?"
Sang setengah baya menatap wajah sang anak, dan berganti menatap sang
muda yang sudah menyerah pasrah.
"Nak, apa adakah yang engkau hapal dari Al Qur'an dan Hadits?"
Si pemuda telah putus asa, tak lagi merasa punya sesuatu yang berharga.
Pun pada pokok soal ini ia menyerah, jawabnya, "Pak, dari tiga puluh
juz saya cuma hapal juz ke tiga puluh, itupun yang pendek-pendek saja.
Hadits-pun cuma dari Arba'in yang terpendek pula."
Sang setengah baya tersenyum, "Lamaranmu kuterima anak muda. Itu
cukup. Kau lebih hebat dariku. Agar kau tahu saja, membacanya saja
pun, aku masih tertatih."
Mata sang muda ikut berkaca-kaca.
6. Kisah Pemburu Naga
Suatu hari hiduplah seorang ratu yang sangat cantik dengan dada besar.
Mick si Pemburu Naga terobsesi dengan ratu itu.
Dia tau resikonya bisa jadi hukuman mati kalo berani menyentuh dada sang ratu, tapi tetap saja Mick ingin mencobanya.
Suatu hari Mick menceritakan rahasia itu ke temannya, dokter Horas, kepala staff dokter Raja. Horas bilang, dia bisa bantu bahkan lebih dari yang Mick inginkan, tapi dengan syarat Mick bersedia membayar 1000 koin emas.
Gak pakai lama, Mick langsung menerima tawaran Horas. Keesokan harinya Horas meramu sejumlah bubuk gatal dan menaburi sedikit ke bra ratu saat ratu sedang mandi. Segera setelah ratu selesai mandi , rasa gatal timbul dan berkembang dengan cepat. Horas lalu dipanggil. Setelah melihat kejadian dia berkata kepada raja bahwa penyakit ratu hanya dapat disembuhkan dengan air ludah dalam waktu empat jam..... dan dari hasil test liur, hanya air ludah Mick yang dapat menyembuhkan penyakit ratu.
Raja yang ingin sekali ratunya sembuh, segera memanggil Mick. Horas kemudian menyelipkan antidote (obat penangkal) ke lidah Mick.
Lalu tau dong...... selama 4 jam Mick melakukan penyembuhan sakralnya kepada sang Ratu. Setelah itu penyakit ratu sembuh. Nick sangat puasssss banget dan disalami sebagai pahlawan.
Setelah pulang ketempatnya, dr. Horas menagih 1000 koin emas yang Mick janjikan.
Tapi Mick tidak peduli dengan tagihan Horas karena dia tau Horas juga tidak mungkin menceritakan semua ke raja.
Dia tertawa lalu mengusir Horas keluar.
Keesokan harinya, dengan rasa dendam membara Horas menyelipkan bubuk gatal yang sama ke celana dalam raja , bahkan dengan dosis lebih dahsyat....
Lalu apa yang terjadi ???
...........Raja segera memanggil Mick........ ...
7. Test Masuk Kerja
Seorang Direktur sedang mengetest seorang pelamar pekerjaan.
Direktur : "Berapa usia saudara ?"
Pelamar : "Tiga puluh sembilan tahun."
Direktur : "Berapa lama saudara bekerja di perusahaan yang terakhir ?"
Pelamar : "Lima puluh dua tahun."
Direktur : "Astaga!! Bagaimana mungkin saudara bekerja lima puluh dua tahun, pada hal usia saudara baru tiga puluh sembilan tahun."
Pelamar : "Termasuk lembur."
Nah, setelah membaca humor diatas mudah - mudahan masalah yang ada sekarang mulai ringan yach... :)